Setiap liburan aku selalu pergi ke kota Malang bukan karena nasibku yang malang akan tetapi ada sesuatu yang membuatku berjuang, ya tentu saja itu karena uang.
Hallo guys!!
Nama saya Ardhian Tegar Maulana, seorang Mahasiswa yang saat
ini semester 6 di Universitas Islam Negeri Salatiga. Saya di Universitas Islam
Negeri Salatiga mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Mungkin disaat
fase Kegiatan belajar mengajar saya masih merasa cukup tenang soal keuangan
karena mendapatkan uang saku dari orang tua, tetapi rasa bingung, gelisah dan
gundah gulana mulai datang menghampiri Ketika memasuki libur perkuliahan. Rasa
itu muncul bukan karena nilai ataupun tidak bertemu dengan teman teman,
melainkan pemasukan keuangan yang berhenti.
Dimulai dari situ saya memutuskan untuk pergi merantau di
setiap libur perkuliahan. Hal ini diawali oleh ajakan budhe saya sendiri untuk
liburan di rumahnya yang berada di Malang, lebih tepatnya di kecamatan
Singosari. Di awal saya masih merasa senang karena bisa liburan dan pergi ke
tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.
Rasa tidak enak tiba tiba muncul dalam benak saya, saya merasa menjadi beban dalam keluarga budhe saya karena saya sama sekali tidak melakukan sesuatu selain bersenang senang. Semenjak itulah saya memutuskan menjadi tukang parkir di warung bakso dan mie ayam milik budhe saya. Disitu saya merasa agak senang dan lega karena memiliki pemasukan sendiri dan mengurangi beban budhe saya.
Sebenarnya hal ini tidak saya lakukan pada waktu libur perkuliahan, namun hal ini sudah saya mulai sejak masa sma lebih tepatnya semasa selesai pandemi. Jadi saya sudah rutin melakukan ini di setiap tahunnya. Bahkan keluarga saya sudah hafal dengan kegiatan tahunan saya itu, dan sudah biasa berpisah dengan saya.
Disaat parkir saya mematok tarif Rp 2.000,00 per motor dan
Rp 3.000,00 per mobil. Harga yang saya patok dari awal saya berkarier hingga
sekarang tidak mengalami kenaikan meski kurs dollar meningkat. Saya melakukan
pekerjaan saya tidak sendirian, melainkan berdua dengan kakak saya, jadi kita
saling bahu membahu dalam melayani pelanggan.
Meski kami mematok harga yang cukup murah, kami tetap
mengutamakan pelayanan yang ramah, sopan, cepat dan tanggap serta murah senyum
sehingga membuat pelanggan menjadi senang ketika datang ke warung bakso dan mie
ayam budhe saya. Selain pelayanan warung kami juga mengutamakan pelayanan saat
parkir.
Untuk jadwal bekerja saya sendiri tidak ada hari libur yang pasti, karena saya mengikuti jadwal dari warung bakso dan mie ayam budhe saya. Biasanya seringnya libur di hari Senin, namun itu tidak selalu pasti libur di hari senin, bisa saja libur di hari lain apabila ada kendala atau acara lain yang lebih penting.
Untuk sistem bagi hasil, saya dan kakak saya berbagi 50% -
50% meskipun yang dia kerjakan lebih banyak dari saya. Apapun yang terjadi
pokoknya tetap bagi 50% - 50%, bisa saja dapat mendapatkan 100% apabila salah
satu dari kita tidak berangkat parkir. Jam mulai kami parkir dimulai pada pagi
hari pukul 10.00 WIB sampai siang pukul 14.00 WIB, meski pada jam itu warung
masih belum tutup saya sudah mengakhiri duluan untuk beristirahat sejenak
sebelum menghadapi malam hari.
Mungkin ini dilihat seperti pekerjaan sampingan saya, tetapi
saya merasa ini pekerjaan utama saya selama ini hahaha😂. Kenapa seperti itu?
Karena saya sudah melakukan kegiatan ituu selama bertahun tahun di setiap libur
sekolah. Biasanya saya menghabiskan waktu di perantauan sekitar 1-2 bulan untuk
mencari cuan guna menghadapi kehidupan selanjutnya.
Mungkin itulah sedikit cerita tentang pekerjaan sampingan
saya selama liburan kegiatan belajar mengajar. Hal itu cukup seru dan
menyenangkan serta membuat saya mendapatkan pengalaman baru, minusnya adalah
kulit saya menjadi hitam karena saya selalu berpanas panasan. Tapi dibalik
semua itu saya merasakan susahnya mencari uang dan tahu artinya perjuangan.




No comments:
Post a Comment