Pages

Thursday, 24 April 2025

Kuliah dan Usaha? Bisa Jadi Satu: Si Bulat Manis yang Mengubah Hariku

Haaaiiiiii 

Aku merupakan mahasiswi semester 6 di Universitas Islam Negeri Salatiga. Saat liburan semester tiba, minggu pertama sampai minggu kedua aku sangat senang karena setelah melalui uas yang menguras pikiran dan tenaga. Setelah melalui minggu ketiga dan minggu seterusnya, aku mulai merasa bosan. Di rumah aku hanya membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah, mengasuh adik, rebahan, scroll handphone. Hanya seperti itu rutinitasku setiap harinya. 

Karena mulai merasa bosan dan tidak memiliki pemasukan (ehemmm, yang aslinya tidak mendapat uang jajan dari orang tua), akhirnya saat liburan semester 2 tiba, aku mulai mencari-cari kesibukan untuk mengisi waktu luang namun yang bisa menghasilkan cuan. Terus karena aku suka untuk membuat makanan, aku kepikiran untuk berjualan donat. Kenapa aku memilih donat?? Karena donat itu cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak kecil sampai orang tua suka dengan donat. Donat juga mudah untuk dikreasikan sehingga orang tidak mudah bosan dengan donat yang begitu-begitu saja.

Aku mulai mencari resep dan trik untuk membuat donat yang enak, lembut, dan tidak bantet di berbagai platform salah satunya YouTube. Sambil nyari-nyari resep yang cocok, aku juga belajar gimana cara menghias donat biar tampilannya menarik dan bikin orang pengin beli dan borong semuanya. Setelah bolak-balik mencari beberapa resep, akhirnya aku menemukan satu yang sepertinya rasanya enak dan teksturnya lembut. Aku pun mengajak ibuku buat belanja bahan-bahan ke Salatiga. Kenapa ke Salatiga, soalnya di daerahku sendiri, pilihan bahannya nggak terlalu lengkap.

Kami beli tepung, gula, margarin, telur, sama glaze warna-warni buat topping donatnya. Pulang dari belanja, aku langsung coba eksekusi resep itu dibantu ibu. Awalnya sih nggak langsung jadi, ada aja yang kurang. Kadang adonannya terlalu keras, kadang donatnya nggak ngembang sempurna. Tapi setelah beberapa kali trial and error, akhirnya berhasil juga bikin donat yang empuk, enak, dan tampilannya cantik. Semua proses ini jadi pengalaman seru dan bikin aku makin semangat buat lanjut ke tahap jualan.



Setelah berhasil membuat donat, aku mencoba untuk menghiasnya. Aku kasih glaze berbagai rasa seperti matcha, stroberi, anggur, taro, dan lainnya atau coklat yang dicairkan, setelah itu aku beri topping seperti mesis, kacang, crispy ball, crumble, dan masih banyak lagi. Di sini jiwa kreativitasku diuji, aku harus memadukan warna agar donatnya terlihat cantik dan menarik. Karena donat yang enak dan lembut saja belum tentu menarik perhatian jika tampilan donatnya biasa saja. Jadi aku berusaha semaksimal mungkin agar tampilan donatnya menarik, misal memadukan warna glaze nya dengan topping yang akan diberikan, misal glaze warna putih dipadukan dengan mesis warna-warni. Apalagi, sasaran utama jualanku adalah anak kecil sehingga aku ingin membuat donat dengan tampilan yang semenarik mungkin. 

Aku mulai menjual di sekolah sekolah yang berada di lingkunganku, seperti di sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Selain aku jual sendiri, aku menitipkan beberapa donat untuk dibawa oleh adikku ke sekolahnya. BTW, adikku saat itu masih duduk di bangku SMA, jadi mau-mau saja kutitipi meskipun dia minta imbalan. Alhamdulillah, sehari aku bisa menjual sekitar 50 donat dengan harga Rp 2.000. Yaahhh meskipun tidak terlalu banyak karena masih dipotong untuk modal jualan besok, namun hasil yang lumayan untuk menambah uang saku mahasiswi seperti aku. Setelah jualan, aku mulai menyadari selera anak-anak. Sehingga aku membuat lebih banyak donat yang paling disukai oleh anak-anak. Ternyata banyak yang menyukai donatku, sampai ada orang yang ingin memesan khusus untuk ulang tahun. Awalnya aku ragu, apakah harus kuterima pesanan tersebut atau kutolak saja. Jujur takut karena baru pertama kalinya, takut tidak sesuai dengan harapan mereka. Akhirnya aku terima pesanan tersebut karena ibuku meyakinkanku. Kata beliau agar aku bisa menambah pengalaman. 



Melalui jualan donat ini aku belajar banyak hal penting yang berguna bagi masa depan. Aku jadi belajar bagaimana memanajemen waktu dengan baik, gimana caranya agar tetap fokus sama prioritas utama yaitu kuliah tapi juga sambil mengurus bisnis yang kujalani ini. Dari sini juga aku belajar soal kesabaran, ketelatenan, dan kreatif agar bisnis donatku selalu berinovasi dengan resep ataupun tampilannya. 

Aku juga mulai paham bagaimana cara melayani pembeli dengan baik, memahami selera pasar, dan juga menjaga agar produk yang kujual tetap konsisten (tidak berubah-ubah rasa dan teksturnya). Dengan hal-hal ini, aku dapat membuat para pelanggan puas dengan dagangan dan juga pelayanan yang kuberikan. Dengan hal-hal ini juga aku bisa membuat pelanggan menjadi langganan (pembeli tetap) donatku. Soalnya percuma kalau donatnya enak, tapi pelayanannya nggak ramah atau kurang menyenangkan. Kalau penjualnya judes, yang ada pembelinya pada lari dan kapok buat beli lagi. 

Dari jualan donat juga aku belajar menerima kritikan dari pelanggan karena dari kritikan-kritikan tersebut bisa menjadi motivasi agar aku bisa membuat donatku menjadi lebih baik dan mengubah kritik tersebut menjadi pujian.


Nafian Rahma Fitriyani/TBI 6B/23030220076

2 comments: