![]() |
| Toko tempat saya bekerja |
Menjalani peran sebagai mahasiswa itu sudah cukup padat. Tapi buatku, hari belum selesai meski kuliah sudah usai. Soalnya, setiap pulang kuliah, aku langsung ambil peran lain yaitu bantuin orang tua jaga toko keluarga di kota Salatiga.
Toko ini lokasinya persis di depan rumahku ya, literally tinggal jalan kaki beberapa langkah aja dari pintu belakang rumah. Meskipun toko ini milik keluarga, bukan berarti aku tinggal duduk manis. Ada tanggung jawab yang tetap harus dijalankan, mulai dari melayani pembeli, menyusun barang, sampai bersih-bersih area toko. Semuanya aku kerjain selayaknya pegawai biasa.
Awalnya, bantuin jaga toko ini cuma sesekali. Tapi lama-lama jadi rutinitas yang serius, apalagi sejak kuliah. Orang tuaku nggak pernah maksa, tapi aku ngerasa ini bagian dari bentuk kontribusi dan rasa hormat sebagai anak. Di sisi lain, aku juga pengen belajar mandiri dan ngerti rasanya cari uang dari keringat sendiri.
Tiap pagi aku kuliah seperti biasa. Setelah selesai kelas, aku langsung pulang dan siap-siap bantu di toko. Aku bersyukur bisa belajar banyak hal dari side job ini. Dari sini aku belajar gimana ngatur waktu, ngelola emosi saat capek tapi harus tetap senyum ke pelanggan, dan gimana ngadepin orang dengan berbagai karakter.
![]() |
| Foto saya melayani pelanggan |
Punya side job di toko keluarga juga ngajarin aku buat nggak gengsi. Banyak temanku yang kaget waktu tahu aku bantu jaga toko, karena mungkin bayangannya kerja mahasiswa tuh freelance online. Tapi menurutku, semua pekerjaan itu berharga dan punya nilai sendiri. Justru karena ini toko keluarga, aku ngerasa punya ikatan emosional yang lebih dalam. Setiap aku susun barang atau ngelap etalase, rasanya kayak ikut ngerawat warisan kecil yang sedang dibangun orang tuaku.
Kadang, aku juga mikir, enak ya kerja di toko sendiri. Tapi nyatanya, tanggung jawabnya tetap besar. Karena ini usaha keluarga, aku harus bisa dipercaya. Nggak bisa seenaknya, nggak bisa asal-asalan. Justru di situlah tantangannya belajar jadi profesional meskipun lingkungan kerjanya adalah rumah sendiri. Waktu istirahatku memang jadi lebih sedikit, dan tugas kuliah sering kali harus dikebut malam-malam. Tapi aku percaya ini semua bukan beban, melainkan proses yang membentukku jadi pribadi yang lebih kuat. Kuliah ngajarin ilmu akademis, sementara side job ini ngajarin ilmu hidup.
Aku juga jadi makin sadar pentingnya manajemen waktu. Nggak jarang aku bawa laptop ke toko, nyicil tugas kuliah di sela-sela waktu jaga. Di situ aku belajar memanfaatkan waktu sekecil apa pun. Rasanya satisfying banget kalau bisa ngelarin tugas sambil tetap bantu toko tetap jalan. Mungkin kesannya multitasking, tapi justru dari situ aku belajar gimana caranya tetap fokus dan tangguh di tengah kesibukan yang padat.![]() |
| Barang yang dijual di toko |
Buat kamu yang juga punya side job entah di toko, di warung, atau freelance kita semua sedang belajar hal yang luar biasa. Dan buat kamu yang masih mikir-mikir, jangan takut untuk mulai. Kadang, tempat belajar terbaik justru bukan di ruang kelas, tapi di balik meja kasir toko keluarga yang sederhana.
Menjalani peran ganda sebagai mahasiswa dan penjaga toko keluarga memang nggak selalu mudah. Tapi justru dari keseharian itulah aku belajar banyak hal yang nggak bisa didapat dari teori kuliah. Side job ini bukan sekadar cara untuk nambah uang jajan, tapi juga jalan untuk tumbuh, belajar mandiri, dan menghargai setiap proses kecil dalam hidup. Karena pada akhirnya, bukan seberapa besar pekerjaannya, tapi seberapa besar hati kita dalam menjalaninya.
Anastasya Ludfie A S / TBI 6C / 23030220089

.jpg)
