Libur semester biasanya dihabiskan dirumah dan
dihari tertentu jadi gojek dadakan untuk adek yang mengikuti sekolah sepak
bola, namun liburan semester 4 ini tidak karena adek sudah bisa kesana-kesini sendiri (aku
tidak dibutuhkan lagi). Karna takut kebosanan jadi memilih untuk mencoba hal
baru yang menantang, yang kata orang sangat menyeramkan. Kalau kata orang-orang
menakutkan bekerja disana karna isinya ibu-ibu yang galak dan sinis ke anak
muda. Karena tekad dan rasa penasaran yang kuat untuk membuktikan kata orang
semenyeramkan itu kerja di pabrik konfeksi, awal hari libur mulai mencari
berkas-berkas yang dibutuhkan.
Pertama kali masuk uuhh takjub dengan bangunan yang
tinggi dan ramai, kesan pertama sih takut melihat ibu-ibu yang hampir memenuhi
gedung tinggi itu. Setelah tanda tangan kontrak dan diberi jadwal training sih
gemetar ya, karna aku sendiri belum pernah yang namanya memegang mesin jahit,
manusia seemosian ini harus bergelut dengan benang dan jarum tajam. Tapi lima
hari masa training berjalan begitu lancar, dimana aku yang belum menguasai basic
menjahit bisa melewati beberapa uji dan akan dipindah ke line yang benar-benar
memproduksi sesuai target. Asal tau saja training juga dapat gaji lohhh.
Bekerja disana mungkin ada lumayan banyak peraturan yang cukup ketat. Dalam ruangan banyak sekali jenis kain sehingga sangat dilarang membawa makanan dan minuman yang berwarna, cuma diperbolehkan membawa air putih. Tapi juga banyak yang berusaha membawa cemilan kedalam dengan menyembunyikan didalam baju atau sebagainya. Saat pekerjaan menumpuk dan tidak bisa istirahat makan ada teman yang rela dengan senang hati menyembunyikan makanan untuk aku, lucu sih perhatian sekali padalah baru kenal saat kerja disana.
Hari pertama benar-benar bekerja berat karna produk harus lolos dari QC (quality control) dan itu susah. Jam istirahat pun masih kepikiran masalah kerjaan yang menumpuk dan perlu perbaikan (kalau bahasa pabrik sih dipermak), dijam ini pun pusing mencari tempat untuk makan siang karena semua tempat penuh. Ya walaupun terasa berat tapi menyenangkan juga karena kenal banyak temen baru, mulai yang seumuran, diatas kita sedikit, sampai ibu-ibu yang menguasai pabrik ini. Oh iya pabrik ini hampir semua atasannya dari India, dimana terkadang berkomunikasi dengan bahasa inggris.
Hidup sebagai buruh pabrik memang tidak selalu mudah. Tapi
justru di balik kerasnya rutinitas, aku belajar arti kerja keras, ketekunan,
dan menghargai hasil keringat sendiri. Setiap hari, bekerja bersama tim yang
terdiri dari beberapa pekerja. Walaupun hanya berkomunikasi sedikit karena
fokus pada pekerjaan masing-masing, suasana kerja di pabrik cukup menyenangkan.
Bekerja di PT seperti ini membuat aku memahami dunia industri, yang sangat
berbeda dengan dunia akademik di kampus. Lelah bekerja tentu terbayar dengan
hari gajian yang setelahnya langsung membuat rencana untuk makan bersama dengan
teman-teman.
Dari pengalaman bekerja di pabrik, saya memperoleh banyak
pembelajaran yang sangat bermanfaat, baik di sisi profesional maupun pribadi. Aku belajar untuk lebih disiplin dalam mengelola waktu, karena pekerjaan di
pabrik memiliki tenggat waktu yang ketat dan setiap proses harus dilakukan
sesuai jadwal. Salah satu tantangan utama yang aku hadapi adalah pekerjaan
fisik yang cukup melelahkan. Harus fokus antara gerakan kaki dan tangan yang
mengarahkan kain.
Hari terakhir bekerja disana dipenuhi haru, dimana harus
berpamitan dengan teman-teman yang selalu bersama. Walaupun baru mengenal
selama dua bulan tetapi cukup akrab karena melewati semua bersama, mulai dari
bekerja, makan, sampai kena omel pun bersama. Sampai sekarang kalau ada waktu
luang kita menyempatkan untuk bertemu sekedar bertukar cerita atau makan
seblak. Intinya bekerja disana cukup berkesan, serta sedih saat berpisah karena aku harus resign.
Annisa Nanda Octavia (23030220093)




No comments:
Post a Comment