Pages

Wednesday, 23 April 2025

Sunyi Libur Semester dan Riuh Dunia Kerja

(Perayaan 17 Agustus di pabrik) 

Libur semester biasanya dihabiskan dirumah dan dihari tertentu jadi gojek dadakan untuk adek yang mengikuti sekolah sepak bola, namun liburan semester 4 ini tidak karena adek sudah bisa kesana-kesini sendiri (aku tidak dibutuhkan lagi). Karna takut kebosanan jadi memilih untuk mencoba hal baru yang menantang, yang kata orang sangat menyeramkan. Kalau kata orang-orang menakutkan bekerja disana karna isinya ibu-ibu yang galak dan sinis ke anak muda. Karena tekad dan rasa penasaran yang kuat untuk membuktikan kata orang semenyeramkan itu kerja di pabrik konfeksi, awal hari libur mulai mencari berkas-berkas yang dibutuhkan.

Pertama kali masuk uuhh takjub dengan bangunan yang tinggi dan ramai, kesan pertama sih takut melihat ibu-ibu yang hampir memenuhi gedung tinggi itu. Setelah tanda tangan kontrak dan diberi jadwal training sih gemetar ya, karna aku sendiri belum pernah yang namanya memegang mesin jahit, manusia seemosian ini harus bergelut dengan benang dan jarum tajam. Tapi lima hari masa training berjalan begitu lancar, dimana aku yang belum menguasai basic menjahit bisa melewati beberapa uji dan akan dipindah ke line yang benar-benar memproduksi sesuai target. Asal tau saja training juga dapat gaji lohhh.


Bekerja disana mungkin ada lumayan banyak peraturan yang cukup ketat. Dalam ruangan banyak sekali jenis kain sehingga sangat dilarang membawa makanan dan minuman yang berwarna, cuma diperbolehkan membawa air putih. Tapi juga banyak yang berusaha membawa cemilan kedalam dengan menyembunyikan didalam baju atau sebagainya. Saat pekerjaan menumpuk dan tidak bisa istirahat makan ada teman yang rela dengan senang hati menyembunyikan makanan untuk aku, lucu sih perhatian sekali padalah baru kenal saat kerja disana.

Hari pertama benar-benar bekerja berat karna produk harus lolos dari QC (quality control) dan itu susah. Jam istirahat pun masih kepikiran masalah kerjaan yang menumpuk dan perlu perbaikan (kalau bahasa pabrik sih dipermak), dijam ini pun pusing mencari tempat untuk makan siang karena semua tempat penuh. Ya walaupun terasa berat tapi menyenangkan juga karena kenal banyak temen baru, mulai yang seumuran, diatas kita sedikit, sampai ibu-ibu yang menguasai pabrik ini. Oh iya pabrik ini hampir semua atasannya dari India, dimana terkadang berkomunikasi dengan bahasa inggris.


fyi ini tanda untuk barang yang perlu diperbaiki (tidak lolos QC) 



(Barang menumpuk yang harus diselesaikan) 

Hari-hari yang dilewati disana terasa sangat bermakna, dimana itu menjadi pengalaman pertama bekerja, berangkat 6 pagi dan pulang jam 3 sore. Mesin jahit sudah seperti teman sehari-hari. Aku hafal bunyinya, tahu kapan benangnya hampir habis, dan bisa merasakan kalau ada yang salah dari hasil jahitan hanya dengan menyentuh kainnya. Kesibukan itu berjalan selama 2 bulan penuh, dimana terkadang rasanya pengen nangis karna selalu salah. Tapi untuk rasa penasaran yang awalnya mendorong bekerja dipabrik tidak semuanya benar, tidak semua ibu-ibu disana berkuasa dan galak mungkin ada beberapa yang suaranya memang menggelegar.

Hidup sebagai buruh pabrik memang tidak selalu mudah. Tapi justru di balik kerasnya rutinitas, aku belajar arti kerja keras, ketekunan, dan menghargai hasil keringat sendiri. Setiap hari, bekerja bersama tim yang terdiri dari beberapa pekerja. Walaupun hanya berkomunikasi sedikit karena fokus pada pekerjaan masing-masing, suasana kerja di pabrik cukup menyenangkan. Bekerja di PT seperti ini membuat aku memahami dunia industri, yang sangat berbeda dengan dunia akademik di kampus. Lelah bekerja tentu terbayar dengan hari gajian yang setelahnya langsung membuat rencana untuk makan bersama dengan teman-teman.

Dari pengalaman bekerja di pabrik, saya memperoleh banyak pembelajaran yang sangat bermanfaat, baik di sisi profesional maupun pribadi. Aku belajar untuk lebih disiplin dalam mengelola waktu, karena pekerjaan di pabrik memiliki tenggat waktu yang ketat dan setiap proses harus dilakukan sesuai jadwal. Salah satu tantangan utama yang aku hadapi adalah pekerjaan fisik yang cukup melelahkan. Harus fokus antara gerakan kaki dan tangan yang mengarahkan kain.

Hari terakhir bekerja disana dipenuhi haru, dimana harus berpamitan dengan teman-teman yang selalu bersama. Walaupun baru mengenal selama dua bulan tetapi cukup akrab karena melewati semua bersama, mulai dari bekerja, makan, sampai kena omel pun bersama. Sampai sekarang kalau ada waktu luang kita menyempatkan untuk bertemu sekedar bertukar cerita atau makan seblak. Intinya bekerja disana cukup berkesan, serta sedih saat berpisah karena aku harus resign. 


Annisa Nanda Octavia (23030220093)




No comments:

Post a Comment