Juni 2022, masa setelah lulus SMA dan saat itu saya belum diterima menjadi mahasiswa UIN Salatiga. Masa itu merupakan masa gabut tapi juga tidak tenang karena belum diterima di Universitas manapun. Berawal dari sebuah konten tiktok yang lewat di beranda saya. Konten itu menampilkan seseorang yang bisa menjual foto secara online dan dibayar dolar. Dan foto yang saya lihat di konten itu terlihat biasa biasa saja. Awalnya saya hanya penasaran, tapi rasa penasaran itu membawa saya mencari tahu lebih lanjut tentang platform-platform yang memungkinkan orang menjual foto secara online. Ternyata ada banyak platform semacam itu, dan yang paling menarik perhatian saya adalah Shutterstock. Dan saya pun iseng mencoba mendaftar sebagai kontributor, ternyata langsung diterima.
Cara kerja di Shutterstock ini, pertama kita mengunggah foto. Setelah foto berhasil di unggah, selanjutnya foto akan di review oleh pihak Shutterstock. Jika foto memenuhi kriteria dan approved maka otomatis akan langsung masuk ke Shutterstock. Jika foto tidak memenuhi kriteria maka akan dipending. Untuk foto yang dipending ini pihak Shutterstock akan memberikan catatan perbaikan seperti resolusinya kurang, foto kurang fokus, dan lain sebagainya.
Awalnya saya mengunggah foto makanan yang mana makanan itu adalah makanan yang ada di rumah. Jadi benar benar tidak modal sama sekali. Hanya modal HP seadanya dan juga niat yang kuat. Awal upload banyak foto yang di tolak karena tidak memenuhi standar Shutterstock. Mungkin juga karena kamera hp saya yang kualitas kameranya tidak terlalu baik sehingga kurang mendukung. Dulu waktu awal itu hp saya Lenovo entah tipe apa saya juga sudah lupa. Namun, saya tidak menyerah. Saya tetap berusaha dan mencoba terus sambil mempelajari hal apa yang harus diperbaiki agar foto tersebut bisa approved. Sampai akhirnya ada foto yang berhasil approved. Wah itu saya senangnya bukan main, meskipun itu belum terjual.
Semakin mempelajari ternyata tidak
hanya foto saja bisa di jual. Ternyata ilustrasi seperti gradasi warna, tipografi,
dan semacamnya itu bisa dijual juga. Dan menariknya gambar seperti ini
lebih mudah approved dibandingkan foto. Mulai dari sini saya tidak lagi mengunggah
foto karena kalau foto ini membutuhkan pengeditan dan lain lain yang menurut
saya cukup lama prosesnya belum lagi kamera hp saya yang kurang mendukung.
Untuk membuat gambaar ilustrasi gradasi warna ini cukup dengan satu aplikasi bernama Pixellab. Disini dengan sangat mudah kita bisa membuat gradasi warna tersebut dan tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya sekitar satu menit untuk satu desain. Tanpa butuh skill khusus dan siapapun bisa membuatnya, bahkan sambil rebahan pun bisa. Kuncinya hanya niat yang kuat dan sabar. Satu gambar gradasi ini bisa terjual $0.10 kalau dirupiahkan sekitar 1.500. Mungkin terlihat kecil, tapi satu gambar ini bisa terjual berkali-kali tanpa batas. Tidak seperti menjual barang fisik yang habis setelah dibeli, gambar digital bisa terus menghasilkan. Bayangkan jika satu gambar terjual 100 kali. Sangat menarik bukan?
Ada satu gambar saya yang terjual 6
kali. Saya juga sempat berfikir gambar sesederhana ini kok ada yang beli sampai 6
kali pula. Sempat tidak bereksepktasi juga aktivitas iseng seperti ini bisa menghasilkan
dolar. Pembelinya dari mana sih? Pembelinya itu kebanyakan dari orang luar
Indonesia. Jadi target pasar dari Shutterstock ini adalah seluruh dunia. Kunci
jual foto di Shutterstock ini adalah kesabaran dan konsistensi. Semakin
banyak foto yang diunggah dan approved maka semakin besar kemungkinan foto yang
akan terjual.
jadi, punya penghasilan dolar modal rebahan emang bisa? Jawabannya bisa banget!!! asal ada kemauan yang kuat dari sendiri dan juga membutuhkan kesabaran dalam setiap prosesnya.
_093712%20(1).png)
.png)
Wihhh keren sekali khansaaa bisa menghasilkan uang dolar!! Semangat selalu🫶
ReplyDeleteSo amazing😍
ReplyDeleteWaowww kerennn sekaliiii🤩
ReplyDeletewahh tutorial dong kakk🤩
ReplyDeleteAmazing kak😍🫰
ReplyDelete