HACK KEHIDUPAN NYATA! INI CERITA SIDE JOB MAHASISWA YANG BIKIN HIDUP GAK CUMA TEORI
Hai teman nama aku Jihan Faradifa nufus, saya mahasiswa Universitas Negeri Salatiga saat menulis ini, aku menginjak semester 6 dan yappp sudah pasti sudah ada beberapa semester yang aku lalui di usia pekerja. kata orang, "apasih kuliah, kuliah itu hanya pengangguran dengan gaya" mungkin aku tidak sependapat karena kita butuh nilai juga untuk pekerjaan mendatang. Kalau bisa kuliah sambil kerja kenapa tidak?
Menjalani kuliah sambil bekerja bukanlah hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Saya ingin berbagi sedikit cerita tentang bagaimana saya membagi waktu antara tugas kuliah dan pekerjaan sampingan. Bukan untuk pamer, tapi semoga bisa jadi motivasi buat siapa saja yang sedang berjuang.
Aku mengambil kuliah penuh waktu, dengan segala tugas, presentasi, dan ujian yang cukup menyita waktu dan pikiran. Tapi di tengah-tengah itu semua, saya memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan.
Setiap akhir pekan, saya bekerja paruh waktu di Dusun Semilir, tempat wisata yang ramai pengunjung. Di sana aku belajar banyak hal—mulai dari menghadapi pengunjung, bekerja dalam waktu, sampai mengatur emosi saat lelah. Kerja apasih disana? Yaps aku kerja jaga stand, pernah aku jaga stand bagian snack corndog, lalu bagian snack asap, lalu ramen dan berpindah-pindah karena aku hanya part time yang menggantikan orang-orang, namun sekarang sudah tidak ada panggilan lagi.
Saat malam tiba, saya kadang melanjutkan pekerjaan di pasar malam, membantu jualan, menjaga stand, atau mengatur barang dagangan. Aku jaga stand bagian pakaian anak-anak. Karena pasar malam itu hanya 2 sampai 3 bulan, jadi pekerjaan ini tidak menetap pula. Capeknya enak? Jelas sekali. Tapi aku tahu, setiap tetes keringat itu mendekatiku pada mimpi.
Saat liburan semester, saat sebagian teman-temanku memilih pulang kampung atau liburan, aku mengisi waktu dengan kerja di pabrik. Pekerjaan itu cukup berat, tapi di sanalah aku benar-benar belajar tentang arti kerja keras dan bagaimana menghargai setiap rupiah yang didapat. Aku belajar bagaimana mental dibantai Dimana disana benar-benar mungkin gabisa sesuai keinginan, karena banyaknya orang dan pasti banyaknya karakter orang lain. Dibentak, digosipin, dimarah-marahin jadi makanan saya disana setiap hari, sudah gak heran bekerja dipabrik itu harus punya mental. Posisi QC disana bukan hanya memeriksa barang yang sudah jadi, tapi saya belajar bertanggung jawab dengan barang yang saya kerjakan. Setiap barang yang lolos dari saya, kalau masi kelolosan pasti jadi tanggung jawab aku pula. Bahkan aku berdiri selama beberapa jam untuk pekerjaan ini.
![]() |
| Foto foto dipabrik |
Semua pekerjaan
tadi, sudah tidak aku kerjakan sekarang. Setiap ada info loker yang bahkan aku
sanggup untuk pekerjaan tersebut atau tidak, aku tetap akan mencobanya. Semua
pekerjaan itu membuatku sadar, bahwa kuliah bukan hanya soal duduk di kelas.
Tapi juga soal bagaimana kita bisa bertahan, belajar mengelola waktu, dan tetap
semangat meskipun lelah.
Aku tidak berasal dari keluarga yang serba ada, tapi aku punya mimpi besar. Dan aku percaya, usaha yang keras, meskipun kecil, jika dilakukan dengan konsisten dan hati yang tulus, pasti akan membuahkan hasil.
Buat kamu yang sedang berjuang, jangan malu punya side job. Entah itu kerja di tempat wisata, bantu-bantu jualan, atau kerja di pabrik. Selama itu halal dan kamu tetap menjaga pendidikanmu, itu bukan hal yang harus disembunyikan. Justru di situlah nilai perjuanganmu.
Lagi Nganggur Tapi Tetep Cantik, Ada Loker?... panggil akuu!
Nama: Jihan Faradifa Nufus
Nim : 23030220085






otot kawat tulang besi kak wkwk
ReplyDeleteyapss tinggal nunggu upgrade jadi robot transformer
Deletekeren banget kakš„°
ReplyDeleteterimakasiii
Deletetutor kak
ReplyDeleteIdola kak
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteGa capek ta kak
ReplyDeletepastii huhuu
Deletesemangat kakaš¤©
ReplyDeletemaaciii
ReplyDelete